Kau dekati aku dengan senyum tulus
Dekap erat jiwaku yang berlumur ketidak sempurnaan
Tawarkan kontrak pengabdian yang ikhlas
Tak pernah kau pertanyakan akan hal yang membuatmu terluka
Malah kau merasakan tiap luka yang aku alami
Kau angkat aku saat aku terjatuh, meski kau pun harus terjatuh
Topang ragaku saat aku tak mampu berdiri, meski kadang kau tak sanggup
Kau tunjukkan arah saat aku tersesat, hingga langkah kita beriringan menjemput impian
Kau balut aku dengan kasih sayang saat saat banyak orang yang coba rampas kebahagianku
Kau selalu ada meski kadang aku meniadakan kehadiranmu.
Kini aku beri kau gelar “SAHABAT” yang tinggi di mahligai hatiku
Yang aku petik dari cinta dan kasih saying bunga kerinduan yang tak pernah layu
Meski kadang aku ciptakan senyum di wajahmu
Tapi kekuranganku kadang merampasnya dan membuatmu terluka
Maka akulah bagian jiwa yang wajib meminta kata maaf untuk tingkah yang menorehkan pedih
Tolong jangan usir aku dendam
Tapi ajaklah aku tinggal di hatimu selamanya
Dan pandanglah aku selalu serupa manusia biasa
Karena aku bukanlah “hidayah di malam lailatul Qadri”
Sahabat..,
Mungkin aku tak mampu usir kegelapan
Tapi dengan nyala yang redup iniaku ingin tunjukkan bahwa aku selalu ada bersamamu
Maka biarkanlah aku kobarkan obor semangat yang ada di hatimu untuk mengabadikan ikatan perSAHABATan kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar